Kamis, 29 Agustus 2013

CATPER Pendakian Semeru 16-22 Agustus 2013 3/5


Part 3/5 (semeru Via Aye-Aye)

Ranu Pani (18-08-13) 

          Pendakian Semeru dimulai dari desa Ranu Pani. Bagi para pendaki harus mendaftar dulu disini. Persyaratan yang harus dilengkapi adalah
1.       Surat tanda sehat
2.       Materai
3.       Mengisi Form yang ada di Pos
Dan membayar biaya pendakian Rp 10.000 / orang dan membayar lahan tenda Rp. 20.000.
               
              Ada hal yang paling menarik di desa Ranu Pani ini, sebelum memulai pendakian kami mengisi perut di warung. Tidak sengaja saya melihat wajah yang saya kenal tapi pada saat itu hanya biasa saja, alangkah terkejutnya setelah berada di bandung dan melihat websitenya ternyata dia juga hiking ke semeru. waw nggak nyangka ketemu sama penulis blog yang udah saya bookmark dari dulu walaupun cuman berpapasan saja tapi unforgettable lah..
               Jalur Pendakian semeru ini ada 2 jalur yaitu jalur Normal dan jalur Aye-Aye. Mendengar ada 5000 orang pendaki yang sudah ada di Ranu Kumbolo dan menuju Ranu Pani akan menjadi jalur yang sesak jika kami memakai jalur Normal, akhirnya kami memutuskan untuk memakai jalur Aye-Aye. Kalo kata pak Ross memang jalur Aye-Aye lebih cepat menuju Ranu Kumbolo tapi ada konsekuensinya …. Jalurnya terus Nanjak bro.   
Jalur Aye-Aye
                Dan setelah lama berjalan nggak akan kecewalah dengan jalur ini. “dibayar lunas” kalo motto teman saya. Why??
                Setelah diakhir tanjakan jalur aye-aye ini akan terlihat tujuan kita “Mahameru” dengan jelas. Di tengah sinar matahari sore dan jang paling menakjubkan adalah padang savanahnya .. Subhanallah lebih luas dari tegal panjang, tegal alun dan surya kencana… it’s amazing.




savana
semeru

                Setelah melewati padang safanah ini kami sampai di Ranu Kumbolo. Saat kami datang waktu sudah menunjukan waktu 19.00. lekas kami mendirikan tenda secepat doraemon mengeluarkan Pintu kemana sajanya haha.. (efek dinginnya udah nggak nahan)

(Sunrise Ranu Kumbolo 19-08-13)
              Alarm Handpone terus berbunyi ,, nggak tau Handphone milik siapa yang bunyi saya terus melanjutkan tidur Zzz. Hingga akhirnya terdengar suara “sunrise” dari luar.. ops lekas ke luar tenda dan Ranu Kumbolo yang saya lihat kemarin sangat berbeda di padi hari. Amazing again!! 

Kau diam tanpa kata
Kau diam dalam gelap
Hingga kau terbangun tanpa suara di pagi hari
Dengan tanpa suarapun kau begitu mempesona.









            Sunrise yang menakjubkan.. really
        Matahari udah naik dan membuat kami berempat seperti berada di sauna,,  malamnya dingin dan siangny sangat terik sekali. Demi menjaga kesehatan kulit disarankan untuk selalu memakai sunblock.. everytime. Diantara banyaknya pendaki yang memakai jaket gunungnya,  yang camp di Ranu Kumbolo ternyata ketemu dengan mahasiswa polman juga,, hadeeh dunia emang sempit buat poman. Ya malah ketemu Diwan anak Mekanik.

               
                Setelah packing kami melanjutkan perjalanan. Yah selanjutnya yaitu Tanjakan Cinta dan Oro-Oro Rombo. Tanjakan Cinta.. gak boleh noleh ke belakang, tapi kali ini eh malah si ketuplaknya yang noleh ke belakang hadeeh atau mungkin dia liat yang agak bening ?? hehe.  Setelah nanjakin tanjakan ini next Oro-Oro Rombo, tapi gak bisa liat lavendernya lagi ungu.

               
               

                                  

                Jalur berikutnya yaitu Cemoro Kandang. Kalo mau nyampe di kalimati harus ngelewatin Cemoro Kandang. Disini tracknya cukup panjang dan landai tapi emang buat ngos-ngosan broo. Vegetasinya  memang ditumbuhi pohon cemara di kanan kiri jalur dan jalannya memang berdebu. Harus siapin masker dari sini.
                Udah jalan lama sekitar 3 jam” an akhirnya kami sampai di kalimati. Sesuai rencana kami akan camp disini dan muncak pada malamharinya. Udara sudah dingin hingga memaksa kami mendirikan tenda secepat doraemon mengeluarkan pintu kemana sajanya.
                Percikan Api Unggun dari pendaki lain menarik perhatian kami, sampai akhirnya kami bertukar cerita dengan mereka. Ya dapat temen baru di sini.,, kelompok mereka ada 4 orang yang berasal dari malang, Probolonggo dan Ambon. Hah Ambon?? Jauh – jauh dari Ambon ke malang buat naik semeru mas? Dia jawab: di Ambon nggak ada gunung yang harus didaki.. salut sama dia apalagi dia sendiri dari Ambon buat “Mahameru”

Malam 19 agustus 2013
Kami ber 8 duduk diatas matras
Melingkari api unggun yang menyala
Saling bercerita dan saling mendengar.

Di malam itu Indonesia ada
Tidak hanya saya yang dari satu daerah
Tapi dari timur pun ada disana
Saling bercerita dan saling mendengar

semeru di senja hari




0 komentar:

Posting Komentar