Part 4/5 (Selamat datang di
Mahameru dan Selamat tinggal Mahameru)
Kalimati (20-08-13)
Jam
11 malam kami berempat menyiapkan barang yang akan dibawa menuju puncak. P3K,
Air dan sedikit Suplemen menjadi sarapan sangat pagi di waktu itu.
“Malam
ini kami akan mendaki Semeru, semoga kita dapat sampai disana dan kembali lagi
dengan selamat” amiiin.. itu doa kami malam itu.
Pendakian
yang sesungguhnya berawal dari sini. Udara dingin yang menemani langkah kami
perlahan mulai tak terasa. Nafas kami mulai terengah-engah meniti tanjakan demi
tanjakan hingga setelah disadari kami telah meninggalkan kalimati. Hamparan taman
edelweis itu terlihat jelas di ketinggian tempat kami berdiri dan sinar (palsu)
bulan yang menerangi taman itu cukup memperjelas pandangan kami. Bulannya lebih
besar dari biasanya atau mungkin saya yang secara perlahan mendekatinya?? Ah just
imagination.
Tanjakan
demi tanjakan kami lewati dan entah berapa puluh pendaki yang telah kami susul.
Melewati mereka dengan ucapan “ketemu di puncak mas” bukan hanya sebuah kalimat
sapaan tapi sebuah harapan. Harapan agar kami selamat menuju tujuan.
Hutan
rimbun cemara dan batu nisan dari keramik serta sebuah plang bertuliskan “Arcopodo”
merupakan tanda bahwa kami telah sampai di camp terakhir. Acopodo!!!. Beristirahat
sejenak dan menikmati air asli gunung semeru yang kami dapat dari mata airnya. Sedikit
berpasir ,, tapi tak apalah. Jam menunjukan pukul 12.30 malam, tak terasa sudah
satu jam setengah kami berjalan.
Tak
lama kami berjalan dari Arcopodo akhirnya kami berada di batas vegetasi. Sejenak
memandang ke atas fiuuh tinggi .. sinar headlamp para pendaki terlihat sangat
jelas bagiku. Sedikit memberitahu telah sampai mana mereka melangkah. Tanah berpasir
yang tidak stabil dan batuan yang sangat rawan akan menjadi kawan kami menuju
Mahameru.
Selangkah
kaki melewati batas vegetasi tersebut. Sangat
berat melewati medan ini melangkah 3 langkah dan turun satu langkah. Sebuah perbandingan
yang sangat jauh. 1 jam – 2 jam kami terus mendaki hingga akhirnya kugapai
batuan besar. Disitu saya dan ade berhenti sejenak. Meminum air dan menikmati
anginya, suaranya, dan cahaya lampu kota malang. Sedikit mengurangi rasa capek
ini. Kulihat bulan purnama ini serasa sangat dekat, yah saya perlahan
mendekatinya?? Ah just imagination lagi
Jam
menunjukan pukul 5 pagi dan salah seorang pendaki diatas berteriak dengan
keras. Puncak!! Hati ini mulai bergemuruh.. puncaknya sudah dekat. Tamparan angin gunung dari kanan dan kiri sedikit membuat
keseimbanganku goyah. Aku berlindung di balik bebatuan dan kemudian melanjutkan
lagi langkah kakiku.
Gugusan
warna ungu mulai terlihat di timur, membelah langit menjadi biru dan hitam. Terlihat
tirainya yang setia mengantar warna orange itu.. haha yah itu awannya. Sebuah sunrise
yang saya sudah tunggu selama ini. Sunrise mahameru!!
Akhirnya mencapai titik ini 3676 mdpl. Sangat tinggi sekali!! tiang yang berdiri
dengan kokoh dan bendera merah putih diatasnya.. so patriotic tapi inilah Indonesia!!
Amazing. Lama menunggu akhirnya mereka datang 3 orang ini yang telah berhasil
mencapai mahameru..
This
is mahameru!!
mas Ben di puncak |
Jonggring Saloko |
jawa di puncak |
Hanya
beberapa menit kami berada dipuncak itu. Angin yang sangat kencang membuat kami
mengalah. Tak mungkin untuk berada di situ dengan kondisi seperti itu. Akhirnya
kami segera turun menuju camp kalimati lagi. Sangat singkat kami turun hanya 2
jam saja kami telah berada di camp kalimati lagi.
Ranu Kumbolo (21-08-13)
Sekali
lagi kami berada di sini Ranu kumbolo. Sunrise menakjubkan yang saya lewati
karena habis batere kamera. Di hari itu kami pulang meninggalkan semeru,
mahameru dan semua keajaibannya.
Di
perjalanan menuju ranu pani untuk terakhir kalinya tempat ini memberikan
kejutannya, kami bertemu dengan alumni Polman jurusan mekanik angkatan 2007. Sedikit
bercengkrama dengan beliau hingga akhirnya dia pernah mengenal UKM kami ya
Grune Technicker.. membuat saya bangga dengan usaha kami menghidupkan kambali
ukm ini.
Purnama Ranu Kumbolo |
Purnama Ranu Kumbolo |
Stasiun Malang (22-08-13)
Semalam
kami menginap di Rumahnya pak Ross dan paginya kami melanjutkan perjalanan
perjalanan menuju Bandung. Terima kasih untuk tempat itu!! Sedikit teringat
dengan seseorang tapi perlahan pudar kembali
stasiun malang |
WE ARE GOING BACK HOME!!
0 komentar:
Posting Komentar