Senin, 13 Januari 2014

REVIEW TENDA CONSINA SUPERLIGHT 2

Ultralight camp memang sudah menjadi trend pendakian saat ini. Konsep pendakian ultralight camp adalah pendakian dengan membawa peralatan yang ringan dan simple, tentunya dengan memperhitungkan keselamatan pendakinya. Pada dasarnya ultralight camp ini membawa barang bawaan pada ransel di bawah 9.1 Kg atau dibawah 15 Kg. Tujuan dari Ultralight camp ini agar pendaki lebih menikmati proses pendakian dan tidak mudah lelah. Sebagai perbandingan kita sering melihat pendaki yang membawa carier 75 L terisi full yang diperkirakan beratnya lebih dari 30 Kg, bandingkan dengan pendaki yang membawa carier 30 L terisi penuh yang diperkirakan beratnya kira-kira kurang dari 15 Kg. Jika hal itu adalah sebuah pilihan maka sebagai pendaki anda akan memilih konsep pendakian yang mana?
Spesifikasi peralatan Ultralight camp memang terpaku pada berat, semakin ringan maka akan semakin cepat proses pendakiannya. Jenis-jenis peralatan ultralight camp ini semakin banyak, tapi pada tulisan ini saya akan membahas tenda consina Ultralight 2 yang saya coba pakai di 2 kali pendakian terakhir.

Penampakan tenda Consina Ultralight 2:

 
Specifikasi Tenda
Size : 260 x 140 x 100 cm ( 2 person )
Out : 190T polyester PU 1500MM with PU taped
Floor : 150D Oxford PU 1500MM
Pole : DIA 7.9MM Aluminium Pole
Weight : 1.2kg

Saya coba menggunakan tenda ini pada pendakian sebelumnya, ini dia TKP nya:
Tujuan pendakian                : Gn. Papandayan (2665 Mdpl)
Waktu camp                         : Pendakian pertama bulan September
                                                 Pendakian kedua  bulan Desember
Tempat Camp                      :  Pendakian pertama (Tegal Alun)
                                                 Pendakian kedua (camp dekat Pintu angin)

Pendakian pertama
Pendakian pertama ini saya camp di Tegal alun, dengan kondisi langit yang sudah gelap dan cuaca yang tidak hujan namun sedikit berembun. Pada saat itu layout tempat kemah memang agak rapat-rapat soalnya kami membawa 3 tenda dengan tempat camp yang sempit. Setelah 2 tenda untuk 6 orang dan 4 orang sudah didirikan, hanya tersisa sedikit tempat diantara 2 pohon. Saya coba dirikan di tempat itu dan ternyata masih bisa masuk.
Malam menjelang dan kami melanjutkan untuk beristirahat. Didalam tenda saya sudah memasang matras karet. Kondisi lantai dari tenda memang agak mengembun, kondisi tersebut mungkin dikarenakan karena saya mendirikan tenda di tanah yang agak basah sehingga menyebabkan hal tersebut.
Esok harinya saatnya untuk packing, merapikan tenda ini lebih cepat dibandingkan dengan tenda lainnya. Dengan hanya menggunakan satu pole dan proses melepaskan polenya dari tenda pun sangat simple.


Nyempil


 
Pendakian kedua
Pendakian kedua saya camp di daerah dekat pintu angin tepatnya di sekitar alat pemantau gempa milik ITB. Saat itu kondisi cuaca sudah hujan sehingga memaksa saya untuk mendirikan tenda secepatnya. Memang sudah menjadi kelebihan dari tenda ini, waktu mendirikan tenda cukup cepat kira-kira 3 menit tenda sudah berdiri. Saya memilih lahan tenda dengan rerumputan kecil diatasnya.
Kondisi hujan ini memang lumayan menguji ketahanannya dari cuaca. Untuk jam-jam  pertama saat malam kondisi dalam tenda masih terlindungi dari air hujan. Namun karena tenda ini menggunkana 1 layer yang artinya kemampuan layer tersebut harus dapat menahan air sekaligus dapat menghindari “berembun” di bagian dalam layer tersebut, lama kelamaan bagian dalam tenda ini berembun.
Kelemahan lain dari tenda ini karena hanya menggunakan satu layer adalah sambungan antara layer dan floor.  Pada pagi hari ditemui sedikit genangan air di pinggir tenda ini, menurut saya air tersebut merembes dari jahitan antara layer dan floornya.



 


 Conculusion hahaha
1.       Floor pada tenda ini agak berbeda dari tenda lainnya sepertinya lebih tipis sehingga jika menggunakan tenda ini disarankan harus memakai matras yang agak tebal dan sleeping bag yang  lumayan tebel juga.
2.       Untuk menghindari layernya mengembun dan merembesnya air dari jahitan tenda bisa menggunakan flysheet lagi yang menutupi layernya sehingga jalur air yang menetes menjauhi area tenda.
3.       Proses mendirikan tenda cukup cepat pengalaman sekitar 3 menit.
4.       Area untuk mendirikan tenda tidak luas sehingga bisa nyempil. 

Saran
1.       Menurut saya tenda ini cocok digunakan untuk pendakian di gunung yang tidak terlalu tinggi dan tidak rawan dengan cuaca ekstreem.
2.       Waktu penggunaan tenda ini disarankan pada musim kemarau.
















8 komentar:

  1. Terimakasih atas info reviewnya mas. Sy jg mau bli tnda yg cocok cuaca hujan.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. cara merangkai tenda consina superlight 2 tu gimana bos,kok saya cari gak adA? MKASIH...

    BalasHapus
  4. Review yang sangat membantu, om Deni Gumilar. Saya berminat untuk membeli tenda ini tapi urungkan niat karena tidak bisa tahan kondisi cuaca yang ekstrim. Menunggu review tenda2 lainnya. Btw, terima kasih om..

    BalasHapus
  5. mungkin kalo di tambah flyshet sama footprint bisa lebih tahan di cuaca ekstrim

    BalasHapus
  6. dimensi sewaktu masih packaging/masih dalam bungkusan berapakah Bang Deni, karena nama nya superlight jadi penasaran simple juga kah untuk dibawa2,

    BalasHapus
  7. Good.. Om mau tanya, tenda ini perlu berapa pasak untuk mendirikannya? Tks.

    BalasHapus