Sekilas mengenai Guntur
Guntur adalah tiga gunung yang mengitari kota garut. Dari ketiga
gunung tersebut gunung Guntur adalah gunung yang memiliki track yang sangat
sulit. Gunung yang memiliki tinggi 2450 Mdpl ini pernah melatus pada tahun
1847, sebelumnya gunung ini beberapa kali mengalami erupsi pada periode 1690 –
1843. Dari letusan terakhir pada tahun 1847 belum terjadi letusan yang besar
lagi hampir 66 tahun.Pada tanggal 10 April 2013 yang lalu pemerintah kota garut
meningkatkan status gunung Guntur menjadi waspada karena terjadi beberapa gempa
tremor.
Gunung Guntur ini memliki type jalur pendakian yang
berpasir, hal tersebut disebabkan karena erupsi yang terjadi.Kawasan hutan yang
ada di kaki gunung Guntur hampir dikatakan tidak ada, dan yang akan di jumpai
oleh pendaki adalah padang safana kering. Tidak seperti jalur pendakian gunung
papandayan ataupun cikuray yang memiliki pos penjagaan, disini tidak ada sama
sekali, so jika terjadi kecelakaan "no one knows and no one will be rescued"
Jadi harus menekankan aspek keselamatan pendakian.
Background..
Oke
masuk ke background pendakian. Well rencana pendakian ini memang sepenuhnya
saya yang rencanakan dan nggak ada perencanaan yang betul-betul terencana,
semuanya improvisasi. Tim kecil pendakian ini beranggotakan:
Me sebagai PANPEL dengan motivasi ingin menyendiri, bengong,
liat langit sama tidur
Dita sebagai Pembantu Umum 1 dengan motivasi “merasakan apa
yang dia rasakan”
Wildan sebagai Pembantu Umum 2 dengan motivasi “first time hiking mountain”
Mungkin
motivasinya nggak ada yang jelas, semuanya simple dan nggak terpikir sama hal
tersebut. Buat peralatan yang digunakan sepenuhnya adalah milik personal tim dan
untungnya nggak ada yang nyewa. Ribet!!
“Don’t have any preparation but experience
lead you to the right way”
Planning (Jum’at 28 Juni 2013)
Di
kampus tercinta yang sebentar lagi hanya tertinggal jejak kaki saya saja.
Program pengembangan Mahasiswa yang diadakan oleh PD – PD polman dan
pembicaranya adalah prof. Anang …. *lupa lagi hehe. Acara yang menurut saya
sangat membosankan dimana kita harus mendengarkan persepsi pembicaranya dengan
gaya penyampaian dan materi tahun 90 an, Deminaaaa!!!
Jam
5.00 WIB finally it’s over. Saya langsung bergegas ke Kontrakan dan mengerjakan
tugas yang dikumpulkan hari seninnya, lumayan ningkat 0.01 % progressnya haha
*>> -___- . sesuai rencana yang tidak terencana kita berangkat sehabis
maghrib. Para pembantu 1 sama 2 mulai packing barang bawaan dan mengisi perut
hoho..
Perjalanan menuju Swiss Van Java ini memakan waktu 2 jam
lebih dengan beberapa insiden, diantaranya:
1. -
Kepisah jalur
2. -
Tempat ngaso yang beda
3.
-Macet
Tapi akhirnya kami sampai di kota garut pukul 10 malam..
tapi sebelumnya kami mempir dulu di rumah saya. Mengisi perbekalan dan tentunya
berpamitan dengan orang tua ##udah gedeee . Alhasil kami . memulai pendakian
jam 10:30 .
Pintu
Jalur pertambangan. Sumpaah saya sangat seneng nanjak ke gunung pertama saya
tapi saya ngiris dan malas di daerah tambangnya.
Ngirisnya kenapa?? Daerah pertambangan
pasir dan batu ini dari tahun ke tahun terus merambah ke bagian kaki gunung Guntur
dan hal itu cukup membuat daerah ini rusak, tentunya sangat mempengaruhi
lingkungan kaki Guntur. Sebelumnya pada bulan februari ini Pemkot kota garut
mencoba untuk mereboisasi kaki gunung Guntur dengan cara penanaman pohon,
menurut saya kegiatan tersebut kurang terlihat hasilnya.
"Sekarang
mungkin bukan kita “manusia” yang beradaptasi sama alam tapi alam yang
beradaptasi dengan manusia. Pertanyaannya sampai kapankah dia dapat
beradaptasi?"
Malesnya kenapa?? 2 kata “Pendakian Malam” oke walaupun saya
sudah sering naik ke sini tapi 2 kali pendakian malam alhasil harus potong
kompas ke arah barat daya. Karena
potong kompas kita harus melewati tumpukan batu kerikil, kerikil dan beberapa
kali harus orientasi medan…
Setelah melewati daerah pertambangan kami melewati sungai
dan sampai di camp citiis sekitar jam 1 malam. Langsung diriin tenda dan
sedikit ngadain Jam Curhat.
Sabtu 29 Juni 2013
Sesuai
rencana yang memang tidak terencana kita summit attack jam 4 subuh, tapi memang
karena kelelahan fisik kita mulai summit jam 5 subuh. Dengan membawa beberapa
perbekalan di daypack we are going to summit yeah!!!
Nggak bisa mendeskripsikan bagaimana susahnya jalur Guntur dengan
batu kerikilnya. Mending liat photonya aja biar kebayang hehe
tanjakan guintur |
si hitam yang keluar dari kabut :) |
Kita sampai di puncak 1 guntur jam 9 pagi dan cuacanya
memang masih berkabut ditambah lagi pada hari sebelumnya hujan deras mengguyur
kota garut so air yang ada di permukaan dan di pepohonan menguap ngehasilin
kabut yang cukup tebal. Sesuai rencana yang memang tidak terncana kita cumin mau
muncak sampai puncak 1 saja.
Puncak 1 Guntur
Pagi yang berkabut :( |
Siang yang cerah :) |
Jam 12 Siang kita turun dari Puncak 1 ke camp citiis. Dengan
track yang memang nggak bagus kita turun dengan gaya “sosorodotan”
sampai-sampai sepatu dita sobek karena kerasnya tracknya.
Setelah beresin tenda kita turun pukul 2 siang. Dengan modal
mata kuliah softskill yang di ajarkan setiap hari jum’at kita numpang truck
batu sampai di Alun-alun Garut. Sumpah ini pertama kalinya saya naik truck
dengan muatan batu yang bener-bener full sampai atasnya.
Finally rencana pendakian gunung Guntur yang memang tidak
terencana ini selesai dan alhamdulliah kami dapat kembali tanpa kurang apapun
dan dapat sebuah pengalaman yang dapat diceritakan atau dijadikan sebagai
modus.. yaah apalah itu ...
Terimakasih tuhan
Terimakasih teman dan
Terimakasih
mang, gaduh peta orientasi gunung guntur?
BalasHapusnuhun
Wah nggak ada punya kang, waktu itu saya pake map yang di google earth. lumayan bisa ngasih sedikit petunjuk.
Hapussorry kang baru reply.