Rabu, 22 Mei 2013

Merdu Untukmu - TULUS

Ku ingin bernyanyi, melekat di telingamu
Bingkai seisi semesta, semua yang bisa bernyanyi
Ku ingin bernyanyi, melekat di dalam hatimu
Bingkai beragam nada agar semua merdu untukmu

Ku ingin bernyanyi, melekat di dalam hatimu
Bingkai seisi semesta, semua yang bisa bercerita
lyricsalls.blogspot.com
Ku ingin bernyanyi, melekat di dalam hatimu
Bingkai beragam nada agar semua merdu untukmu

Ku ingin bernyanyi, melekat di telingamu
Bingkai seisi semesta, semua yang bisa bercerita
Ku ingin bernyanyi, melekat di dalam hatimu
Bingkai beragam nada agar semua merdu untukmu
Merdu untukmu, merdu untukmu

Minggu, 19 Mei 2013

HOME DAN HOUSE



HOME dan HOUSE

5 tahun , 15 tahun 20 tahun atau berapa lamakah itu..
Kami sekali lagi dapat bertemu
Untuk Bercerita sejauh mana kami telah melangkah di panggung hidup 
Saling menatap dan tersadar mengenai waktu


5cm, 15 km 20 mil atau berapa jauhkah itu ..
Hanyalah menjadi sebuah fatamorgana
Untuk kembali ke tempat kami telah berkeluh kesah
Mengukur sejauh mana kita telah melangkah


5 menit, 15 jam, 20 hari atau berapa lamakah itu ..
Akan terasa singkat bagi kami
Untuk saling mengingat kekonyolan yang telah terjadi 
Tawa, senyum, tangis, teriakan di masa itu


Pada akhirnya kami 24 orang menemukan HOME ..
Alasan bagi kami untuk kembali hanya untuk bertemu
Pda akhirnya kami 24 orang menemukan HOUSE ..
Sebuah khayalan nyata tempat kami akan kembali





               




Sabtu, 11 Mei 2013

Filosofi sebuah kaleng



Filosofi sebuah kaleng

Sebuah kemasan yang terbuat dari lembaran baja, dibentuk, dicat dan diisi itulah kaleng.
            Kaleng dibuat dari lembaran baja yang memiliki ketebalan yang bervariatif, materialnya adalah baja yang dibentuk dengan menggunkan metode cold rolling sehingga kekuatannya sama dengan kekuatan baja ketebalan > ketebalan hasil akhir.
            Bagian luar dari lembaran baja ini diberi lapisan coating glow berwarna silver agar menarik dan bagian dalamnya diberi coating gold lacquer yang berfungsi sebagai lapisan pelindung makanan. Dengan gold lacquer ini makanan akan terhindar dari sifat fe yaitu korosi.
            Lembaran baja dipress sehingga menjadi 3 bakalan top, bottom dan body.  Top merupakan bagian atas kaleng dan diusahakan agar tahan terhadap tekanan internal  kaleng dan tentunnya tidak bocor. Bottom merupakan bagian bawah kaleng yang dibuat dari ketebalan yang lebih besar dari body dan top. Body merupakan selimut kaleng bentangan dari body ini sangat penting jika terlalu panjang atau pendek jarak overlap yang terbentuk akan mempengaruhi hasil welding.
            Assembling adalah proses penyatuan dari 3 bakalan tadi menjadi kaleng yang utuh. Pada tahap ini kaleng dibentuk dengan beberapa bentukan radius agar tidak ada sisi tajam yang membahayakan konsumen. Ketepatan dalam proses seaming menentukan kualitas dari kaleng tersebut.
            Jika kita pahami lebih dalam ada sebuah makna dibalik kaleng ini,
            Diibaratkan kaleng adalah hasil akhir manusia. Semua manusia diciptakan semuanya dari tanah, tanpa terkecuali. Setiap manusia tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan dari fisiknya, ada yang pendek, tinggi, gemuk semuanya bervariatif. Tapi dari gambaran fisiknya kita dapat mengukur berapa kekuatan tubuhnya.
            Setiap manusia tadi oleh Allah SWT diberikan tampilan yang menarik, apapun itu dalam artian yang sebenarnya. Tidak hanya tampilan luarnya Dia menciptakan “perasaan” bagi khalifah ini, Tujuannya agar dia memiliki emosi. Emosi yang dapat membawa manusia tadi ke arah positif atau negatif, melindungi atau menantang semuanya kembali ke manusia itu sendiri bagaimana dia mengendalikan emosinya.
            Manusia diberi 3 kecerdasan EQ, SQ dan IQ. EQ dapat menahan diri kita dari amarah yang muncul dalam jiwa dan menjaganya agar tetap didalam tidak keluar. SQ sebagai pedoman kita hidup di bumi, tanpa ini manusia hidup tanpa arah. IQ merupakan kecerdasan manusia untuk dapat menjadi pemimpin di bumi, semakin banyak tahu maka semakin besar peluangnya untuk menjadi seorang pemimpin.
            Fisik, EQ, SQ dan IQ dibentuk oleh manusia itu sendiri melalui proses yang terus dilakukan manusia hingga liang lahat, yaitu proses belajar. 4 aspek tadi merupakan modal untuk menjadi seorang manusia yang sebenarnya. Kegagalan dalam proses pembentukan ini berpengaruh terhadap kualitas manusia itu sendiri. Baik atau buruk ramah atau kasar, bijaksana atau idealis semuanya tergantung dari bagaimana kita membentuknya.
Karena manusia adalah makhluk social maka berbuat baiklah pada orang lain niscaya semua perbuatan baik akan terbalaskan walaupun hanya sebuah senyuman.  

“Janganlah berhenti untuk membentuk dan mencari karakter, semuanya adalah proses pembelajaran dan proses belajar tentunya tidak selalu dimulai dari titik 0”